Galvalum dan galvanis merupakan material konstruksi yang bisa dengan mudah Anda temui. Sekilas namanya memang mirip. Akan tetapi, perbedaan galvalum dan galvanis cukup mencolok sehingga harus Anda ketahui sebelum memutuskan untuk membelinya.
Secara umum, perbedaan antara keduanya bisa Anda lihat dari proses pembuatannya, komposisi cairan, daya proteksi, dan metode pelapisannya. Akan tetapi untuk lebih detailnya, Anda bisa mengetahui melalui artikel berikut ini.
Perbedaan Galvalum dan Galvanis
Masalah terbesar untuk atap adalah munculnya karat. Karat merupakan proses pengeroposan logam yang merusak tekstur konstruksi bangunan. Untuk itu, perlu dilakukan penjagaan dengan menerapkan sistem pelapisan logam. Ada dua jenisnya yakni galvanis dan galvalume. Berikut 2 perbedaan utamanya, yaitu:
1. Spesifikasinya
Perbedaan galvalum dan galvanis yang pertama terletak pada pengertiannya. Galvalum merupakan sebutan untuk lapisan yang mengandung aluminium dan zinc. Dalam prosesnya, galvalume menggunakan sistem continuous hot dipped yang menggabungkan komposisi 55% alumunium dan 45% zinc atau seng.
Tingginya kandungan aluminium yang ada di galvalum membuatnya memiliki daya tahan karat yang baik daripada galvanis. Meski demikian, baja lembaran ini lebih rentan mengalami keropos.
Sementara itu, galvanis adalah lapisan zinc atau seng yang bertujuan untuk melindungi baja murni ataupun baja ringan agar tidak mudah karatan. Tanpa keberadaan lapisan ini, maka logam berkemungkinan mengalami oksidasi sehingga sangat mudah berkarat.
Untuk galvanis sendiri terdiri dari 98% seng dan hanya 2% saja alumunium. Dalam hal ini, peran galvanis sangat penting untuk melindungi lembaran baja dari kerusakan-kerusakan atau karat.
Nantinya, zinc akan mengorbankan dirinya agar termakan oleh polutan-polutan yang muncul hingga habis. Kemudian proses karat baru akan terjadi. Dengan begitu, lembaran baja bisa tetap awet dan kuat.
Singkatnya, perbedaan galvalum dan galvanis bisa Anda lihat dari segi kandungan nya terutama karena beda komposisi dan juga beda fungsi.
2. Kegunaannya
Perbedaan hollow galvanis dan galvalum yang kedua terletak pada fungsi atau kegunaannya. Galvalum sangat cocok digunakan untuk atap, trim, aksen, dinding, dan lain sebagainya.
Sedangkan, galvanis berfungsi menjadi lapisan pelindung untuk setiap lembaran baja saja. Keduanya sangat bagus untuk melindungi atap. Namun, galvalum memiliki tingkat ketahanan yang lebih lama daripada galvanis.
Maka dari itu, harga galvalum juga jauh lebih mahal dibandingkan galvanis. Biasanya, galvanis selalu menjadi target orang-orang yang memiliki dana terbatas.
Kelebihan dan Kekurangan Galvanis
Sebenarnya, kelebihan dan kekurangan galvanis termasuk bagian dari perbedaan galvalum dan galvanis. Namun, Anda akan lebih mudah memahaminya jika penjelasan ini dibedah satu per satu. Untuk mengetahui apa saja kelebihan dan kekurangannya, simak penjelasan berikut.
1. Kelebihan Galvanis
Secara garis besar, antara galvalum dan galvanis sebenarnya memiliki karakteristik yang hampir sama. Hanya saja kekuatannya yang berbeda. Dari segi material galvanis memiliki beberapa kandungan yang tercampur menjadi satu. Hal tersebut membuat galvanis memiliki daya tahan yang cukup baik.
2. Kekurangan Galvanis
Kekurangan galvanis terletak pada tingkat kadar aluminium yang lebih sedikit. Dengan begitu, galvanis bisa lebih cepat berkarat. Meski demikian, tentu saja semua itu tergantung dari penggunaan. Jika sebelumnya Anda melakukan coating, karat bisa dicegah.
Kelebihan dan Kekurangan Galvalum
Setelah kita membedah informasi tentang perbedaan galvalum dan galvanis serta kelebihan dan kekurangan galvanis, kini Anda harus mengetahui tentang galvalum. Berikut penjelasan lengkapnya.
1. Kelebihan Galvalum
Seperti yang sudah Anda baca tadi, galvalum merupakan atap yang memiliki beberapa material sekaligus. Seperti seng, silikon, dan aluminium. Untuk itu, galvalum mempunyai beberapa kelebihan berikut.
- Fleksibel
Bentuk bangunan sekarang memiliki banyak modifikasi. Untuk itu, mereka juga pasti mencari atap yang fleksibel guna mengikuti bentuk bangunan atau desainnya. Nah, membeli galvalum dapat Anda pertimbangkan karena lebih fleksibel.
Atap galvalum tidak hanya memiliki bentuk lembaran lurus saja. Akan tetapi, ada juga beberapa yang melengkung. Jadi, Anda bisa menyesuaikan dengan kebutuhan dengan bebas.
- Tahan lama
Bukan galvalum namanya kalau tidak tahan lama. Mengingat ada banyak material yang terkandung di dalamnya, jadi tak heran kalau daya tahannya sangat awet. Tidak hanya tahan dengan cuaca ekstrem, namun juga meminimalkan adanya rayap.
- Estetis
Umumnya, galvalum memiliki lapisan silikon yang membuat tampilannya semakin cerah dan mengkilap. Tak heran, apabila penggunaan galvalum lebih banyak untuk bangunan-bangunan yang memiliki desain modern dan kekinian.
- Ideal untuk Beberapa Fungsi
Kemampuan galvalum dalam menghadapi berbagai cuaca membuatnya sangat cocok untuk beberapa fungsi. Terutama jika Anda tempatkan di lokasi yang memiliki cuaca ekstrem, seperti Indonesia. Selain itu, atap ini ideal untuk beberapa fungsi dan kebutuhan.
Misalnya saja rumah, garasi, ruko, halte bus, kanopi, dan lain sebagainya. Akan tetapi, untuk lingkungan dekat laut tidak terlalu cocok. Sebab, angin di sana sangat kencang. Takutnya bisa menyebabkan goresan dan gesekan keras, sehingga dapat merusak lapisan galvalum.
2. Kekurangan Galvalum
Meski banyak kelebihan, namun galvalum juga memiliki kekurangan yang harus Anda waspadai. Berikut 4 kekurangan galvalum, yaitu:
- Warna Cepat Pudar
Warna galvalum yang beragam ternyata membuatnya semakin cepat pudar. Ingat warna ini bukan warna alamiah. Dengan begitu, ketika pemakaiannya terlalu lama maka warna akan menghilang.
- Mudah Panas
Material galvalum memang terkenal berkualitas tinggi. Namun, material ini juga sangat mudah menyerap panas, sehingga mudah menghantarkan panas pula. Untuk menghindari itu, Anda harus memperhatikan penempatan galvalum pada bangunan.
- Terlalu Berisik
Kekurangan galvalum yang berikutnya adalah terlalu berisik. Galvalum terbuat dari material baja ringan, sehingga apabila kejatuhan benda dari atas maka akan muncul suara yang sangat berisik.
- Berpotensi Cepat Rusak
Daya tahannya memang kuat. Namun, jika penempatannya salah maka akan membuat galvalum mudah rusak. Contohnya saja di sekitaran pantai yang memiliki kondisi angin terlalu kuat.
Cara Membedakan Galvalum dan Galvanis
Mengetahui penjelasan dari perbedaan galvalum dan galvanis mungkin membuat Anda bertanya-tanya bagaimana cara membedakannya. Sebab, keduanya sangat mirip jadi Anda harus teliti dan jeli. Berikut 2 tips mudahnya.
1. Bertanya pada Penjual
Cara membedakan galvalum dan galvanis yang pertama adalah tanyakan pada penjualnya. Jika bukan orang yang ahli, Anda sudah pasti kesulitan untuk membedakan keduanya. Untuk itu, sebelum memilih langsung katakana apa tujuan Anda. Dengan begitu, Anda akan mendapat arahan langsung dari penjual.
2. Cek Harga
Harga galvalum jauh lebih mahal daripada galvanis. Perbedaan harga tersebut dikarenakan material galvalum jauh lebih banyak dan daya tahannya lebih kuat.
Sudah Bisa Membedakan Galvalum dan Galvanis?
Dari perbedaan galvalum dan galvanis di atas, Anda bisa mempertimbangkan material yang ingin digunakan dengan mudah. Dapatkan material berkualitas terbaik hanya di Ukur. Anda tidak hanya akan menemukan dua material tersebut, tetapi berbagai material bangunan dan produk perlengkapan rumah.
Mulai dari Besi, Baja, Safety, Furniture, Pintu, AC, dan masih banyak lagi lainnya. Segera kunjungi marketplace UKUR.com dan miliki bahan material apa saja yang Anda butuhkan! Ada banyak promo menarik yang selalu menanti Anda!
Saya adalah seorang content writer SEO sejak tahun 2022. Lulusan Penerbitan Universitas Jakarta ini mengawali karir sebagai jurnalis online. Kini, Saya rutin menulis dan memperdalam ilmu tentang properti, gaya hidup, pendidikan, dan kesehatan.