Ketentuan Jarak Sumur dan Septic Tank, Mengapa Penting?
Jarak sumur dan septic tank merupakan salah satu hal yang paling penting untuk diperhatikan dalam membangun rumah. Kedua hal ini ini memiliki fungsi yang sangat berlawanan. Septic tank mengatur limbah dan sumur menyediakan air bersih untuk kebutuhan sehari-hari.
Memastikan jarak ideal antara keduanya bukan hanya masalah peraturan yang berlaku, tapi juga tentang menjaga kualitas air dan kesehatan penghuni. Artikel ini akan membahas jarak ideal septic tank dan sumur yang harus Anda ketahui.
Jarak Sumur dan Septic Tank
Septic tank merupakan fasilitas sanitasi di setiap rumah. Dahulu, keberadaan WC atau toilet di sudut belakang rumah dianggap biasa. Fungsinya hanya sebagai tempat pembuangan tinja tanpa adanya sistem pengolahan yang menghambat bakteri, sehingga air kotor bisa meresap ke tanah, merusak kesehatan lingkungan.
Tapi, seiring berjalannya waktu, desain toilet mengalami evolusi. Masyarakat kini lebih sadar akan pentingnya menjaga lingkungan yang sehat. Kesadaran tersebut mencakup mempertimbangkan jarak antara septic tank dan sumur air minum.
Dengan menjaga jarak antara keduanya, Anda bisa mendukung kebersihan lingkungan serta menjaga kesehatan bagi keluarga di rumah.
1. Peraturan Jarak Minimal Sumur dan Septic Tank
Sesuai dengan SNI 2398:2017, ada ketentuan jarak minimal yang wajib Anda patuhi antara lokasi pengolahan septic tank dengan sumur dan struktur bangunan. Ketentuannya adalah sebagai berikut.
- Antara sumur resapan septic tank dan sumur air minum jaraknya harus 10 meter, dengan bangunan atau rumah jaraknya 1,5 meter, dan dengan sumur resapan air hujan jaraknya 5 meter.
- Sementara untuk upflow filter septic tank, jarak minimalnya dengan sumur air minum, struktur bangunan, dan sumur resapan air hujan semuanya adalah 1,5 meter.
- Begitu juga dengan taman sanita septic tank, jarak minimalnya dengan ketiga entitas tersebut masing-masing adalah 1,5 meter.
2. Langkah Menentukan Jarak jika Kurang dari 10 Meter
Bagaimana jika jaraknya kurang dari 10 meter? Jika Anda berencana membangun tangki septic dan jarak antara sumur dengan tangki septic yang direncanakan kurang dari 10 meter, jangan khawatir.
Pertama-tama, tentukan arah aliran air tanah dengan mengobservasi sumur di rumah tetangga. Berikut langkah-langkahnya yaitu:
- Ukur kedalaman tiga sumur tetangga.
- Gambarkan segitiga di atas kertas yang menghubungkan ketiga titik sumur tersebut.
- Tandai setiap titik sumur dengan kedalamannya, dihitung dari permukaan air hingga ke permukaan tanah.
- Dengan analisa gambar tersebut, Anda bisa mengetahui bahwa sumur dengan kedalaman paling rendah mengindikasikan arah air menuju ke sumur tersebut.
Bisa disimpulkan bahwa tidak setiap lokasi memerlukan jarak 10 meter antara septic tank dan sumur. Arah aliran air tanah harus menjadi pertimbangan saat membangun septic tank.
Kecepatan aliran air tanah di setiap wilayah bisa berbeda yang mengakibatkan variasi dalam jarak optimal antara sumur dan tangki septic. Perbedaan aliran air tanah sangat dipengaruhi oleh struktur batuan dan karakteristik geografis daerah tersebut.
6 Faktor yang Mempengaruhi Jarak Sumur dan Septic Tank
Ada banyak faktor yang mempengaruhi jarak dari septic tank dan sumur. Berikut adalah penjelasan mengenai 6 faktor utama yang berpengaruh pada jarak septic tank dengan sumur, yaitu:
- Topografi tanah yang dipengaruhi oleh kondisi dan kemiringan permukaan tanah.
- Faktor hidrologi meliputi kedalaman air tanah, arah serta kecepatan aliran dalam tanah, dan keberadaan lapisan tanah yang batu atau berpasir. Untuk lapisan tanah seperti ini, dibutuhkan jarak yang lebih besar dibandingkan dengan daerah yang memiliki lapisan tanah dari tanah liat.
- Faktor meteorologi terutama pada area dengan curah hujan yang tinggi diperlukan jarak sumur yang lebih panjang dari toilet.
- Jenis mikroorganisme juga berpengaruh pada jarak sumur dengan septic tank. Beberapa mikroorganisme memiliki karakteristik unik, misalnya bakteri patogen lebih resisten di tanah yang basah dan lembab. Cacing bisa bertahan di tanah lembab hingga 5 bulan, sementara di tanah kering hanya bertahan hingga 1 bulan.
- Faktor budaya, misalda adat tradisi di beberapa masyarakat untuk membuat sumur tanpa dinding penahan.
- Frekuensi pemompaan, seiring bertambahnya volume air yang diambil dari sumur untuk memenuhi kebutuhan banyak orang, kecepatan aliran dalam tanah meningkat untuk menggantikan volume yang berkurang.
Pentingnya Septic Tank di Rumah
Penggunaan septic tank di rumah memiliki berbagai macam manfaat. Berikut adalah 3 manfaatnya untuk Anda, yaitu:
1. Pengolahan Kotoran Secara Organik
Septic tank berfungsi sebagai alat yang efektif untuk mengelola limbah secara organik. Pengelolaan secara organik berarti memanfaatkan bakteri dan mikroorganisme asli yang dapat mendekomposisi kotoran.
2. Mencegah Pencemaran Lingkungan
Coba bayangkan apabila Anda membuang limbah domestik tanpa memprosesnya terlebih dahulu, tentu akan mencemari lingkungan sekitar.
Pembuangan limbah yang sembarangan dapat memicu berbagai penyakit dan mengkontaminasi sumber air yang kita gunakan. Berkat septic tank konvensional maupun biotech, kita dapat mencegah kerusakan ini dan menjaga kebersihan lingkungan.
3. Hemat Biaya
Dengan memanfaatkan septic tank, Anda dapat mengurangi biaya untuk layanan sanitasi atau sistem pembuangan limbah terintegrasi. Septic tank menawarkan solusi efisien untuk mengatasi limbah rumah tangga secara mandiri.
Jenis-jenis Septic Tank Berdasarkan Materialnya.
Septic tank memiliki berbagai macam jenis. Berikut adalah 3 jenis septic tank berdasarkan materialnya yang dapat Anda pertimbangkan.
1. Beton
Sesuai dengan namanya, tangki pembuangan limbah ini dibuat dari beton. Dengan konstruksi dari beton bertulang, tangki ini menawarkan daya tahan yang sangat baik dan ketahanan jangka panjang. Akan tetapi, karena memiliki bobot yang signifikan, proses pemasangan memerlukan perhatian ekstra.
2. Plastik
Kemudian ada septic tank berbahan plastik. Pembuatan septic tank dengan bahan plastik tidak menggunakan plastik yang sembarangan, melainkan plastik khusus. Umumnya, plastik tersebut terbuat dari PVC atau polietilen.
Meskipun terbuat dari plastik, tangki pembuangan ini memiliki kekuatan yang baik dan bobotnya jauh lebih ringan dibandingkan dengan yang berbahan beton. Bobot septic tank plastik ini kira-kira hanya 0,97 kg.
3. Fiberglass
Mirip dengan plastik, septic tank yang terbuat dari fiberglass bersifat ringan dan tahan terhadap korosi. Penguatannya dengan serat menjadikannya lebih kuat dan tahan lama.
Karena bobotnya yang ringan, tangki septic fiberglass memerlukan tambahan pemberat, seperti jangkar ke tanah, untuk menjaganya tetap stabil. Sehingga, Anda tak perlu cemas bahwa tangki ini akan bergeser dari posisinya.
Jaga Jarak Sumur dan Septic Tank Demi Kesehatan Penghuni Rumah!
Semoga artikel ini dapat membantu Anda lebih peduli dengan jarak sumur dan septic tank demi kesehatan penghuni rumah. Jika Anda berencana membangun septic tank untuk mengolah limbah cair, Anda bisa mengandalkan UKUR.com. Tersedia Septic Tank dengan berbagai macam ukuran sesuai kebutuhan Anda.
Marketplace ini menyediakan berbagai macam kebutuhan rumah seperti Lantai, Dinding & Plafon, Furniture hingga Elektronik. UKUR.com menawarkan banyak promo, kemudahan dalam memesan sampai barang datang ke rumah, serta garansi. Hanya di UKUR.com yang memberikan Anda jaminan kepuasan produk yang dibeli.
Saya adalah seorang content writer SEO sejak tahun 2022. Lulusan Penerbitan Universitas Jakarta ini mengawali karir sebagai jurnalis online. Kini, Saya rutin menulis dan memperdalam ilmu tentang properti, gaya hidup, pendidikan, dan kesehatan.