Setelah selesai merenovasi atau membangun rumah, tidak memungkiri akan ada noda-noda bekas semen yang menempel di keramik. Noda tersebut biasanya memang tidak terlalu besar, tapi sangat mengganggu pemandangan. Anda bisa mengikuti cara menghilangkan bekas semen di keramik berikut ini untuk mengatasinya!
Alasan Bekas Semen di Keramik Sulit Hilang
Tidak seperti debu atau tanah, membersihkan bekas semen membutuhkan lebih banyak effort atau usaha. Apalagi jika semen terlanjur mengeras dan menempel kuat di keramik. Ada beberapa alasan mengapa bekas semen di keramik sulit hilang, diantaranya adalah:
1. Bekas Semen Sudah Mengering
Salah satu alasan utama mengapa bekas semen di keramik sulit hilang yaitu karena cairan semen sudah mengering. Ketika mengering, semen akan menyatu dengan permukaan keramik.
Semakin kering cairan semen, maka akan semakin sulit dibersihkan. Jadi, Anda perlu mengetahui cara menghilangkan noda semen di lantai keramik dan segera menerapkannya.
2. Semen Terserap ke Pori Keramik
Perlu Anda ketahui bahwa keramik juga memiliki pori-pori kecil. Semen yang berbentuk cairan dapat menyerap ke dalam pori-pori tersebut.
Jika sudah begitu, maka Anda akan lebih sulit untuk membersihkannya. Solusi terbaik yang bisa Anda terapkan adalah memilih keramik premium untuk rumah Anda. Pasalnya, cairan semen sulit terserap di keramik premium.
3. Semen Memiliki Sifat Adhesif
Semen berkualitas tinggi memiliki sifat adhesif yang kuat. Bahan yang bersifat adhesif tentu saja dapat melekat erat ke permukaan bahan lain, termasuk keramik.
Oleh sebab itu, semakin bagus kualitas semen, maka akan semen akan semakin sulit untuk dibersihkan. Cara menghilangkan kerak semen di keramik yang sifat adhesifnya tinggi menggunakan bahan kimia khusus.
4. Kandungan Kimia Semen
Semen memiliki beberapa kandungan kimia seperti kandungan kapur, pasir, serta bahan tambahan lain. Nah, kandungan-kandungan tersebut bisa membuat semen lebih sulit dibersihkan saat menempel di keramik.
9 Cara Menghilangkan Bekas Semen di Keramik
Sebenarnya Anda tidak perlu terlalu khawatir jika ada bekas semen yang menempel di keramik. Pasalnya, ada banyak cara menghilangkan bekas semen di berbagai jenis keramik yang bisa Anda coba, berikut di antaranya:
1. Menggunakan Baking Soda
Bahan pertama yang bisa membantu Anda menghilangkan bekas semen di keramik adalah baking soda atau soda kue. Bukan hanya semen, baking soda juga sering digunakan untuk menghilangkan noda membandel di tempat-tempat tertentu.
Taburkan baking soda ke bekas semen dan biarkan selama beberapa menit. Setelah itu, sikat bekas semen dan siram menggunakan air. Jika bekas semen belum bersih sempurna, Anda bisa mengulangi tahapan cara menghilangkan kerak semen ini lagi.
2. Menggunakan Cairan Cuka
Selain baking soda, bahan dapur lainnya yang bisa membantu menghilangkan bekas semen di keramik adalah cairan cuka. Ada dua cara menghilangkan noda semen di lantai menggunakan cuka.
Pertama, Anda bisa menyiramkan cairan cuka ke bekas atau noda semen. Tunggu beberapa waktu, lalu pel atau sapu sisa-sisa semen yang tertinggal.
Lalu cara kedua, masukkan cairan cuka ke wadah semprotan. Tambahkan air secukupnya, lalu semprotkan ke semen. Gosok perlahan sampai semen rontok dari permukaan keramik.
3. Menggunakan Air Perasan Lemon
Perasan air lemon memiliki kadar asam yang tinggi. Jadi, ampuh untuk menghilangkan bekas semen di keramik. Cara menghilangkan bekas semen di keramik menggunakan air perasan lemon juga mudah.
Langsung saja oleskan air lemon pada lantai yang terkena semen. Biarkan beberapa saat terlebih dahulu, lalu sapu atau pel lantai.
Namun, Anda perlu berhati-hati saat mengoleskan air perasan lemon. Kadar asamnya yang tinggi bisa saja merusak keramik. Jadi, jangan sampai Anda memberi air lemon dalam jumlah yang terlalu banyak mengenai permukaan keramik.
4. Cara Menghilangkan Bekas Semen di Keramik dengan Garam
Siapa sangka bumbu masak satu ini bisa membantu menghilangkan bekas semen. Adapun cara menghilangkan noda semen di lantai menggunakan garam adalah dengan menaburkan garam lembut ke bekas semen.
Berbeda dengan cara sebelumnya yang hanya didiamkan sebentar, bahan garam harus didiamkan selama semalaman agar hasilnya lebih maksimal. Keesokan harinya, Anda bisa membersihkannya menggunakan spons atau sikat keramik. Jika belum hilang sempurna, maka ulangi lagi cara tersebut.
5. Menggunakan Buah Belimbing Wuluh
Cara menghilangkan bekas semen di keramik selanjutnya yaitu menggunakan buah belimbing wuluh. Bagi Anda yang belum tahu, belimbing wuluh adalah jenis buah belimbing kecil berwarna hijau yang memiliki cita rasa sangat asam.
Jika Anda punya belimbing wuluh, maka Anda bisa menggosokkannya ke bagian keramik yang terkena noda semen. Gosokkan sampai merasa cukup, setelah itu sikat permukaan lantai menggunakan sikat lantai. Sebelum menyikatnya, sebaiknya basahi sikatnya terlebih dahulu agar sikat lebih lembut sehingga tidak merusak keramik Anda.
6. Menggunakan Larutan HCl
Larutan HCl (Hydrogen Chloride) atau asam klorida juga terbukti ampuh menghilangkan noda bekas semen di keramik. Cara menghilangkan kerak semen dengan larutan HCl yaitu dengan mencampurnya memakai air bersih. Setelah itu, gosokkan campuran HCl dan air ke area noda semen.
Ingat, jangan terlalu banyak menggunakan HCl karena bahan satu ini memiliki kandungan asam yang tinggi sehingga bisa merusak lantai. Satu ember air hanya menggunakan beberapa sendok larutan HCl. Jangan lupa juga untuk menggunakan sarung tangan saat membersihkan noda semen karena larutan HCl bisa melukai kulit.
7. Cara Menghilangkan Bekas Semen di Keramik dengan Batu Apung
Memanfaatkan batu apung juga bisa menjadi cara menghilangkan bekas semen di keramik lainnya yang bisa Anda coba. Namun, batu apung memiliki permukaan yang keras. Jadi, berhati-hatilah jangan sampai merusak permukaan keramik Anda.
Pastikan Anda hanya menggosok bagian yang terkena bekas semen. Selain itu, jangan lupa merendam batu apung menggunakan air hangat terlebih dahulu.
Permukaan batu apung akan lebih lunak jika direndam, sehingga keramik Anda akan lebih aman. Setelah Anda selesai menggosok lantai menggunakan batu apung, Anda bisa membersihkannya menggunakan air bersih.
8. Menggunakan Hidrogen Peroksida
Hidrogen peroksida merupakan zat kimia lainnya yang bisa menjadi bahan pendukung cara menghilangkan bekas semen di keramik. Bukan dengan air, Anda bisa mencampurkan hidrogen peroksida dengan tepung putih terlebih dahulu.
Cairan hidrogen peroksida yang dicampur dengan tepung putih akan menjadi pasta. Setelah itu, balurkan pastanya ke area bekas semen sampai tertutup semua. Tunggu semalaman, baru bersihkan menggunakan air dingin.
9. Menggunakan Sisa Parutan Kelapa
Terakhir, Anda bisa memanfaatkan sisa parutan kelapa sebagai cara menghilangkan noda semen di lantai. Gosokkan sisa parutan kelapa ke area yang terkena noda semen. Cukup tunggu beberapa saat, kemudian sikat area tersebut menggunakan sikat lantai. Lakukan beberapa kali sampai noda semen di lantai benar-benar hilang.
Sudah Tahu Cara Menghilangkan Bekas Semen di Keramik?
Itulah informasi singkat mengenai cara menghilangkan bekas semen di keramik. Mudah bukan? Anda tidak perlu meminta bantuan tukang untuk membersihkannya. Pilih salah satu cara menghilangkan kerak semen di atas yang Anda anggap paling mudah dan aman.
Bagi Anda yang membutuhkan material bahan bangunan untuk renovasi atau membangun rumah, pilih marketplace UKUR. Bagi yang belum tahu, UKUR merupakan marketplace yang menyediakan berbagai macam bahan bangunan dan interior.
Semua mitra yang bergabung dengan marketplace ini sudah diseleksi sehingga aman dan terpercaya. Anda bisa membeli semen maupun keramik di UKUR.
Ada banyak kategori bahan bangunan yang bisa Anda beli dengan harga terbaik, seperti Lantai, Pintu dan Jendela, Material Konstruksi, Besi dan Baja, Sanitary, dan lain sebagainya. UKUR juga menawarkan beragam pilihan pembayaran dari berbagai bank, termasuk cicilan 0% dengan transaksi online yang aman dan praktis.
Saya adalah seorang content writer SEO sejak tahun 2022. Lulusan Penerbitan Universitas Jakarta ini mengawali karir sebagai jurnalis online. Kini, Saya rutin menulis dan memperdalam ilmu tentang properti, gaya hidup, pendidikan, dan kesehatan.