Decking: Jenis, Kelebihan dan Cara Pemasangannya

Decking: Jenis, Kelebihan dan Cara Pemasangannya

Tahukah Anda kenapa banyak orang memasang lantai kayu estetik dan unik di pinggir kolam renang? Rupanya, fungsi lantai kayu, yang juga disebut dengan decking adalah mencegah risiko terpeleset ketika orang melewati area tersebut. Tapi, apa kelebihan lain dari penggunaan decking lantai ini?

Apa itu Decking?

Melansir dari Gallery Parquet, dek kayu atau decking kayu adalah sebuah produk yang tercipta dari bahan kayu dan berfungsi sebagai bahan penutup lantai. Umumnya, pemilik rumah memilih opsi metode decking untuk menutupi lantai yang ada di area outdoor, supaya area tersebut terlindung dari terik matahari dan hujan.

Decking punya daya tahan yang cukup baik karena bahannya merupakan jenis kayu yang keras. Selain tahan dari cuaca yang tidak menentu, umumnya jenis kayu yang digunakan untuk kebutuhan dek tidak gampang lapuk, mengembang, atau melenting.

Jenis Decking yang Perlu Anda Kenali

Ada dua jenis lantai decking yang bisa Anda gunakan di teras hunian, jembatan, rooftop, dan juga balkon ini juga mempunyai dua jenis, yaitu decking kayu sintetis, dan decking kayu solid. Setiap jenis tersebut punya kelebihan yang berbeda sehingga Anda bisa menyesuaikan jenis kayu yang cocok untuk hunian Anda.

1. Decking Kayu Sintetis

Decking Kayu Sintetis
Foto : Pinterest

Jenis dek kayu sintetis terbuat dari thermoplastik dan campuran kayu limbah. Jenis dek kayu ini terdiri dari 70% polimer murni, 15% aditif, dan 15% serbuk kayu serat.

Contoh dek kayu sintetis yang terkenal di pasaran yaitu Decking WPC. WPC sendiri adalah singkatan dari Wood Plastic Composite, yang berarti suatu bahan yang dibuat dari serbuk kayu dan campuran biji plastik.

Baca Juga:  8 Jenis Atap Kanopi Terbaik dan Harganya (Lengkap dan Terbaru)

Jenis dek yang satu ini pun mempunyai keunggulan tersendiri dibandingkan dengan dek kayu solid karena ada campuran plastik dalam komposisinya. Dek sintetis lebih tahan terhadao cuaca tak menentu, dan kandungan plastiknya dapat mencegah kerusakan akibat rayap dan jamur.

Sayangnya, decking WPC tidak mempunyai banyak varian warna, sehingga terkesan monoton. Tidak cuma itu saja, tapi warna permukaan pada decking WPC akan memudar seiring waktu.

2. Decking Kayu Solid

Decking Kayu Solid
Foto : Pinterest

Berbeda dengan dek kayu sintetis, dek kayu solid adalah jenis lantai yang terbuat dari kayu utuh berkualitas. Sejumlah contohnya adalah decking kayu bengkirai, ulin, keruing, dan merbau. Empat jenis kayu ini cocok Anda gunakan di luar ruangan, sebab punya daya tahan tinggi terhadap cuaca.

Selain karena mempunyai daya tahan terhadap segala jenis cuaca, dek kayu solid juga punya tingkat kekerasan yang tinggi. Karakteristik ini menjadikan dek tidak gampang muai susut, serta tahan terhadap serangan jamur dan rayap.

Warna khas kayu alami yang ada pada jenis dek ini juga bisa membuat hunian Anda jauh lebih indah. Tapi, Anda perlu tahu juga bahwa harga dek kayu solid ini cukup mahal, lo. Nah, Anda bisa cek penjelasan singkat tentang referensi harga dek kayu solid berikut ini.

a. Bengkirai

Bengkirai
Foto : holzhandel-deutschland.de

Salah satu pilihan kayu untuk decking adalah bengkirai. Kayu ini gampang Anda potong, serut, sampai ukir. Tapi, teksturnya sedikit kasar, dan tingkat keawetannya berbeda-beda, tergantung umur kayunya.

Kayu yang punya warna khas kuning kecoklatan ini juga sering dicari karena tingkat kekuatan dan keawetannya yang luar biasa. Selain itu, harganya juga bisa Anda katakan lebih murah daripada jenis kayu lainnya, yaitu berkisar Rp390.000,00 per m2.

b. Ulin

Ulin
Foto : ecosmartworks.com

Bahan decking kayu solid berikutnya adalah kayu ulin atau kayu besi. Jenis kayu ini mempunyai kualitas yang tidak bisa Anda ragukan lagi, karena tingkat kekerasannya jauh lebih mantap daripada bengkirai. Saking kerasnya, Anda perlu menggunakan bor untuk melubanginya.

Baca Juga:  10 Perekat Hebel Terbaik yang Bagus untuk Konstruksi Lebih Kuat

Lalu, kayu ulin juga punya keunikan tersendiri, lo. Makin sering terkena air, struktur kayunya malah makin padat. Nah, untuk itu jenis kayu ini sering digunakan untuk bahan dek lantai pada pinggir kolam renang.

Harga dek dari kayu ulin ini sekitar sekitar Rp550.000,00 , lebih mahal daripada kayu bengkirai.

c. Merbau

Merbau
Foto : faceliftwindows.com.au

Terakhir, jenis kayu solid yang bisa Anda pilih untuk decking adalah kayu merbau. Merbau ini juga berkualitas tinggi,tahap terhadap berbagai jenis cuaca dan tidak mudah terserang rayap dan jamur, mirip dengan kelebihan kayu bengkirai.

Warna khas coklat kemerahan dari merbau membuat kayu ini pilihan yang cantik untuk decking lantai teras. Tapi, sebaiknya jangan gunakan kayu ini untuk lantai di area yang mudah terkena air. Pasalnya, kayu merbau ini biasanya mengeluarkan getah merah kalau sering terkena air.

Jenis kayu merbau dapat Anda beli mulai dengan harga Rp450.000,00 per m2.

Lalu, Bagaimana Cara Pemasangan Decking yang Benar?

Sebenarnya, pemasangan decking tidak terlalu sulit, kok. Anda perlu menyiapkan peralatan pertukangan, seperti gergaji, benang, paku, cat finishing, palu, kayu kaso, dan alat ukur. Kemudian, ikuti panduan dalam rincian di bawah ini.

1. Pastikan Permukaan Lantai Rata

Pertama, plester lebih dulu area yang akan Anda tutup dengan dek kayu. Jangan lupa untuk merapikan plester dengan acian, supaya dek kayu tidak menyentuh tanah.

2. Siapkan Kayu Kaso

Jangan lupa untuk menyiapkan kayu kaso sebagai bantalan dek. Pastikan ketebalan kayu sudah Anda sesuaikan dengan level yang dibutuhkan juga. Umumnya, ketebalan standar ukuran decking kayu adalah 1,9 x 9 cm.

3. Beri Jarak pada Bantalan Dek

Berikutnya, bentangkan bantalan kaso di atas acian. Beri jarak standar sekitar 50 hingga 60 cm, atau gunakan ukuran ketebalan dek sebagai acuan.

Jarak berguna untuk memberi ruang sirkulasi udara di bawah decking. Soalnya, ketebalan dek bisa mempengaruhi stabilitas kekuatan decking tersebut.

Baca Juga:  Mengenal 10 Jenis Besi yang Umum Digunakan untuk Konstruksi

4. Sekrup Bantalan Dek

Sesudah bantalan kayu terbentang satu demi satu, gunakan fisher untuk menyekrup agar lebih kuat. Tujuannya supaya bantalan yang terpasang tidak bergeser.

5. Pasang Dek Kayu di atas Bantalan

Kemudian, ukurlah dek kayu yang akan Anda pasang satu persatu. Pasang dek kayu di atas bantalan, dengan menyekrupnya dari atas.

6. Beri Jarak di Tiap Kayu Dek

Jangan lupa untuk memberi jarak 3 sampai 5 cm antara dek lainnya. Fungsi jarak pada decking adalah untuk memberi ruang ketika kayu mulai memuai atau menyusut karena beradaptasi dengan perubahan cuaca.

7. Lapisi dengan Coat Kayu

Langkah terakhir adalah melapisi dek kayu dengan coat atau wood filler. Tujuannya adalah agar kayu dapat lebih awet dan terhindar dari goresan dan kerusakan akibat perubahan cuaca. Selain itu, coating juga membuat tampilan decking tampak lebih cantik dan enak dilihat.

wpc decking
Dapatkan wpc decking berkualitas dengan harga diskon khusus bulan ini di Ukur!

Telah Lebih Paham Tentang Decking?

Secara umum, Anda dapat melihat bahwa salah satu penggunaan lantai kayu atau decking adalah untuk menutup lantai pada area outdoor agar tidak licin ketika dilewati. Tapi, tidak cuma itu saja! Lantai kayu juga lebih awet terhadap berbagai jenis cuaca dan bisa menambah keindahan pada area outdoor.

Sementara itu, untuk lantai indoor, Anda bisa menggunakan vinyl lantai. Berbeda dengan dek kayu, vinyl lebih banyak jenis polanya yang menarik, seperti herringbone dan pinwheel. Selain itu, vinyl mudah untuk Anda pasang. Anda bisa mengikuti panduan pemasangan vinyl lantai supaya tidak salah.

Apapun pilihan Anda untuk menghiasi lantai hunian, jangan lupa untuk percayakan pembelian bahan di ukur.com. Tidak hanya bahan material lantai, tapi Ukur juga punya berbagai pilihan dinding dan plafon, pintu dan jendela, AC, hingga perlengkapan sanitary. Jadi, jangan ragu untuk pakai jasa Ukur, ya!