Rumus Cara Menghitung Kebutuhan Keramik dan Jenis-jenisnya
Jangan sampai salah hitung kebutuhan keramik untuk proyek bangunan rumah atau properti lain! Supaya tidak broncos, mari pelajari cara menghitung kebutuhan keramik dalam artikel ini agar sesuai dengan anggaran keuangan dan kebutuhan yang nyata.
Bagaimana Cara Menghitung Kebutuhan Keramik untuk Bangunan?
Menghitung banyaknya keramik yang Anda butuhkan dalam proses membangun rumah disinyalir dapat menghemat anggaran atau bujet menjadi lebih efisien. Perhitungan yang tepat akan mencegah Anda dari menghambur-hamburkan material yang tersisa. Maka, selalu gunakan rumus berikut ini untuk menghitung kebutuhan keramik Anda.
1. Cara Menghitung kebutuhan Keramik untuk Lantai Rumah
Langkah awal untuk menghitung kebutuhan lantai rumah adalah dengan mengukur luas lantainya terlebih dahulu. Ukur panjang dan lebar lantai yang mau Anda tutupi dengan keramik.
Misalnya, lantai yang mau dipasangi keramik adalah sepanjang 60 meter dan lebar 60 meter.
Setelah Anda mengetahui ukuran panjang dan lebar ruangan, masukkan angkanya menggunakan rumus cara menghitung kebutuhan keramik 60×60 berikut ini.
Luas ruangan = panjang x lebar
= 60 meter x 60 meter
= 360 m2
Maka, hasil perhitungan luas ruangan yang akan dipasang keramik adalah 360 m2.
2. Cara Hitung Ukuran Keramik per Dus
Anda tentu tahu bahwa toko bangunan menjual keramik dalam berbagai ukuran, yaitu 20×20 cm, 30×30 cm, atau 40×40 cm hingga 60×60 cm. Nah, selain luas area lantai, Anda juga perlu memutuskan ukuran keramik yang ingin Anda gunakan.
Dengan begitu, Anda dapat memperkirakan dengan lebih baik berapa jumlah dus keramik yang dibutuhkan. Ketika menghitung berapa dus keramik yang Anda butuhkan, Anda juga perlu memperhatikan bahwa masing-masing merek dan jenis keramik memiliki jumlah isi dus yang berbeda. Di dalam satu dus, ada yang berisi 11 keping keramik hingga 35 keping keramik.
Anggaplah Anda akan menggunakan keramik dengan ukuran 40×40 cm untuk melapisi area lantai berdasarkan perhitungan pada langkah pertama di atas. Sementara, sebut saja untuk ukuran tersebut, isi per dusnya adalah 20 buah keramik.
Sebelum menggunakan rumusnya, Anda harus mengkonversikan dulu satuan sentimeter pada keramik menjadi satuan meter. Untuk ukuran 40×40 cm hasil konversinya adalah 0,4×0,4 m.
Maka, Anda perlu menerapkan rumus cara menghitung kebutuhan keramik 40×40 berikut ini.
Luas keramik per dus = Ukuran keramik (meter) × jumlah keramik per dus
= 0,4 m × 0,4 m × 20
= 3,2 m2
Maka, luas ukuran keramik per dusnya adalah 3,2 m2.
3. Perhitungan Kebutuhan Keramik untuk Ruangan
Berikutnya adalah rumus untuk menghitung kebutuhan keramik ruangan. Rumus ini berfungsi untuk mengetahui banyaknya jumlah keramik yang dibutuhkan dalam satu ruangan.
Di pembahasan kali ini akan berfokus pada contoh kebutuhan lantai dapur dengan pengaplikasian keramik 50×50 cm. Kemudian, ukuran tersebut dikonversi menjadi 0,5 × 0,5 meter. Maka, rumus perhitungan yang digunakan untuk lantai berukuran 20 m2 adalah sebagai berikut ini.
Jumlah keramik = ukuran keramik × jumlah keramik per kepingnya
= 0,5 × 0,5 × 35 keping
= 8,75 m2
Jadi, jumlah keramik yang Anda butuhkan adalah 20 m2 × 8,75 m2 = 175 keping keramik.
Apa Saja Jenis-jenis Keramik untuk Bangunan Rumah?
Selain memahami cara menghitung kebutuhan keramik, Anda juga patut tahu jenis-jenis keramik yang dapat Anda gunakan untuk kebutuhan interior maupun eksterior rumah dan bangunan. Masing-masing jenis keramik punya variasi ukuran yang berbeda, begitu pula dengan harganya.
1. Jenis Keramik Kuadrat
Keramik kuadrat terbuat dari material tanah liat tanpa glasir yang cocok dipasang di luar ruangan, misalnya di teras rumah. Daripada jenis keramik yang lainnya, keramik kuadrat memiliki ciri khas warnanya yang sedikit gelap.
Rumah bergaya industrial sangat serasi dengan tipe keramik ini karena akan menimbulkan kesan doff yang elegan. Rumah dengan warna-warna monokrom juga cocok memakai keramik kuadrat karena akan menambah kesan misterius.
Menariknya, keramik kuadrat terbuat dari material tanah liat yang telah melalui proses pembakaran pada suhu tinggi. Kondisi tersebut membuat materialnya menjadi kokoh dan punya daya tahan yang kuat.
2. Keramik Teraso
Cari keramik dengan desain unik? Coba perhatikan keramik teraso. Keramik yang satu ini terbuat dari material limbah marmer, sehingga punya nilai estetika yang unik dan menarik untuk lantai rumah Anda.
Corak dengan warna-warna mencolok menjadi ciri khas dari keramik teraso. Keramik ini juga mampu memantulkan cahaya yang membuatnya tampak seperti pecahan batu.
3. Jenis Keramik Standa.
Bila Anda tidak suka tipe keramik yang memiliki banyak corak, maka jenis keramik standar ini cocok untuk lantai rumah Anda. Umumnya, keramik ini memiliki warna putih bersih dan tidak bercorak. Keramik ini juga merupakan tipe keramik standar atau paling umum untuk lantai rumah.
Cara pemasangan keramiknya juga cukup mudah. Jangan lupa untuk menghitung jumlahnya dengan akurat menggunakan rumus cara menghitung kebutuhan keramik agar jumlahnya akurat.
4. Keramik Homogenous Tile
Material bahan yang digunakan untuk membuat keramik homogenous tile adalah porselen atau tanah liat. Sebelum diperjualbelikan, keramik ini telah melalui proses pembakaran di suhu panas yang tinggi.
Proses pembakaran tersebut membuat material keramiknya menjadi keras, padat, dan kedap terhadap pori-pori. Alhasil, keramik ini akan lebih tahan air dan tidak mudah menyerap rembesan air.
Walaupun sekilas coraknya hampir mirip seperti keramik granit, tetapi harganya jauh lebih terjangkau. Jadi, kalau anggaran Anda minim, beli saja keramik jenis homogenous tile.
5. Jenis Keramik Marmer
Ingin menonjolkan kesan mewah pada bangunan rumah Anda? Gunakan keramik marmer untuk lantai ruang tamu. Selain menimbulkan kesan mewah, keramik marmer juga akan memberi sentuhan elegan pada interior bangunan rumah.
Tipe keramik ini sudah dipakai sejak berabad-abad yang lalu, khususnya di era kerajaan-kerajaan kuno. Sampai sekarang, tidak sedikit orang yang masih memburu jenis keramik ini sebagai elemen lantai rumah mereka.
Salah satu alasan utama mengapa keramik marmer masih banyak peminatnya adalah karena daya tariknya tidak memudar. Bahkan, corak serat yang muncul di permukaannya justru membuat keramik ini punya ciri khas yang istimewa.
Mengapa Anda Harus Menghitung Kebutuhan Keramik saat Membangun Rumah?
Faktanya, menghitung kebutuhan keramik dengan rumus tertentu bisa membantu Anda mengontrol anggaran atau bujet selama proses pembangunan atau renovasi rumah. Cara menghitung kebutuhan keramik secara akurat juga bisa mengurangi terhamburnya keramik.
Di samping itu, proyek pembangunan atau renovasi rumah juga akan berjalan dengan efisien bila Anda melakukan perhitungan yang tepat.
Sekarang, pembelian keramik sudah bisa Anda lakukan secara online melalui situs web UKUR. Tidak cuma keramik, Anda juga bisa memilih berbagai macam pintu dan jendela, fasad dan atap, hingga signage. Selain lebih mudah, pembelian melalui situs web ini juga lebih terjangkau karena adanya potongan harga yang menarik.
Saya adalah seorang content writer SEO sejak tahun 2022. Lulusan Penerbitan Universitas Jakarta ini mengawali karir sebagai jurnalis online. Kini, Saya rutin menulis dan memperdalam ilmu tentang properti, gaya hidup, pendidikan, dan kesehatan.